Kamis, 27 Oktober 2011

Amandel


Tonsil yang populer dengan sebutan amandel atau radang amandel (bahasa Inggris: tonsillitis) adalah jaringan kelenjar getah bening yang terletak pada sisi kiri dan kanan tenggorokan di dalam rongga mulut. Selain amandel, adenoid, yang letaknya di tenggorok bagian atas, juga merupakan jaringan kelenjar getah bening. Amandel lebih sering anak-anak, namun kasus juga banyak ditemukan pada orang dewasa dan orang tua.Pada keadaan normal tonsil dan adenoid berguna untuk menyaring bakteri agar tidak langsung masuk ke paru-paru dan tidak mengganggu kesehata, namun masalah timbul jika tonsil dan adenoid itu terlalu sering harus menangkal bakteri dan virus, sehingga keduanya malah mengalami infeksi. Infeksi itulah yang akan menyebabkan radang pada amandel.
Bakteri dan virus tersebut berasal dari orang lain atau dari lingkungan, bisa dari udara, yang kemudian masuk ke rongga mulut atau bisa juga berasal dari organ tubuh yang berdekatan dengan tonsil, misalnya infeksi hidung, infeksi tenggorok atau infeksi gigi-gigi berlubang merupakan sarang kuman. Risiko terjadinya radang amandel akan makin besar jika kondisi lingkungan buruk, misalnya udara yang kurang bersih, status gizi anak kurang, atau daya tahan tubuhnya kurang prima.
Tonsillectomy atau operasi amandel sangat direkomendasikan jika ukuran tonsil yang meradang sudah sangat besar sehingga mengganggu pernapasan dan menghambat proses menelan makanan. Kalau terjadi berulang kali, dikhawatirkan bisa mengganggu perkembangan pada anak-anak . Operasi juga harus dilakukan bila anak didiaknosa menderita gangguan tidur akut ( Obstructive Sleep Apnea-OSA).
Secara klinis peradangan ini ada yang akut (baru) yang ditandai dengan nyeri menelan (odinofagi), dan tidak jarang disertai demam. Sedangkan yang sudah menahun biasanya tidak nyeri menelan, tapi jika ukurannya cukup besar (hipertrofi) akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia)
Kapan amandel harus dibedah? Para ahli masih belum satu pendapat mengenai ini, namun umumnya literatur klinik membagi indikasi pembedahan radang amandel (tonsilektomi) atas 2 yaitu:
  1. Absolut (mutlak: harus dibedah)
  2. Relatif (tidak mutlak: masih bisa di tolerir tubuh)
Frekuensi terjadinya radang amandel juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk memutuskan perlu tidaknya operasi.
  1. Bila 7X pengulangan infeksi setahun.
  2. Bila 5X pengulangan infeksi setahun untuk 2 tahun berturut-turut.
  3. Bila 3X pengulangan infeksi setahun untuk 3 tahun berturut-turut.
Kriteria operasi berdasarkan pengulangan infeksi itu dipertimbangkan dengan satu atau lebih gejala:
  1. Infeksi amandel disebabkan kuman streptokkokus.
  2. Saat amandel meradang, anak demam lebih dari 39C.
  3. Pembesaran kelenjar getah bening leher.
  4. Bercak putih (nanah) yang menyelimuti tonsil atau tenggorok.
Pertimbangan untuk operasi memang bukan semata-mata menunggu usia anak, tapi lebih melihat kondisi yang menyebabkan gangguan pada anak. Bila operasi dilakukan usia 6 tahun lebih karena pertimbangan bahwa anak usia itu sudah bisa diberi pengertian dan diajak bekerja sama pasca operasi. Tapi jika radang amandel sudah sangat mengganggu di usia anak masih di bawah 6 tahun, maka operasi bisa saja dilakukan.
Namun apabila radang amandel kronis dengan pembengkakan tonsil yang terlalu besar sehingga mengakibatkan terganggunya jalan pernapasan, atau munculnya komplikasi, biasanya diperlukan pembedahan/operasi untuk mengeluarkan tonsil. Apabila terjadi peradangan yang kronis disarankan untuk berkonsultasi kedokter spesialis THT untuk penanganan dan tidakan selanjutnya.

Gejala
Gejala umum tonsilitis meliputi:
  • Merah dan / atau bengkak amandel
  • Putih atau kuning patch pada amandel
  • Tender, kaku, dan / atau leher bengkak
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit menelan makanan
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Sakit mata
  • Tubuh sakit
  • Otalgia
  • Demam
  • Panas dingin
  • Hidung mampet
  • Nyeri saat menelan, sehingga anak tidak mau makan
  • Kadang-kadang disertai mual dan muntah
  • Demam
  • Sulit bernapas (ngorok), karena amandel menghambat jalan pernapasan
  • Sakit kepala
  • Napas dan bau mulut
  • Sakit telinga
Tonsilitis akut disebabkan oleh bakteri dan virus dan akan disertai dengan gejala sakit telinga saat menelan, bau mulut, dan air liur bersama dengan radang tenggorokan dan demam. Dalam hal ini, permukaan tonsil mungkin merah cerah atau memiliki lapisan putih keabu-abuan, sedangkan kelenjar getah bening di leher akan membengkak.

Penyebab
Penyebab umum adalah Group A-hemolitik streptokokus β ( GABHS ), yang menyebabkan radang tenggorokan. Namun kebanyakan sebagian besar penyebab tonsilitis adalah virus ( adenovirus, rhinovirus, influenza, coronavirus, RSV, Epstein-Barr, herpes simpleks, cytomegalovirus, dan HIV) dan juga bakteri (Staphylococcus Aureus, Streptococcus Pneumoniae, Mycoplasma Pneumoniae, Chlamydia Pneumoniae, Pertusis, Fusobacterium , Difteri, Sifilis, dan Gonore).  Kadang-kadang, tonsilitis disebabkan oleh infeksi dari spirochaeta dan Treponema, dalam hal ini disebut 's angina Vincent atau-Vincent angina Plaut. Dalam keadaan normal, virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut, mereka disaring di amandel. Dalam amandel, sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh meningkatkan sebuah serangan yang membantu menghancurkan virus atau bakteri, hal inilah yang menyebabkan peradangan dan demam. Infeksi juga mungkin ada di tenggorokan dan sekitarnya, menyebabkan peradangan pada faring (area di bagian belakang tenggorokan yang terletak di antara dalam kotak suara dan tonsil).
Pencegahan Penyakit Amandel adalah :
  • Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
  • Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
  • Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
  • Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
  • diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
  • Istirahat yang cukup.
Jika tonsilitis disebabkan oleh kelompok A streptococus , maka antibiotik yang berguna dengan Penisilin atau Amoksisilin. Sebuah macrolide seperti eritromisin digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Pasien yang gagal terapi penicilin mungkin dapat menggunakan lactamse yang memproduksi bakteri-beta seperti klindamisin atau amoksisilin-klavulanat.

Mengatasi Radang Amandel
Radang amandel adalah penyakit menular. Artinya, anda bisa tertular dari teman yang menderita radang amandel. Bersin dan batuk mengakibatkan persebaran bakteri penyebab radang amandel berpindah dari satu individu ke individu lainnya. Tapi, anda bisa melindungi diri dari tertular radang amandel dengan cara:
  1. Seringlah mencuci tangan.
  2. Jika seseorang yang ada di dekatmu atau temanmu menderita radang amandel, jangan berbagi gelas, alat makan, sikat gigi, atau lainnya.
  3. Jika dirimu menderita radang amandel, pisahkanlah barang-barangmu dan jangan memakainya bersama orang lain.
  4. Sesudah sembuh dari radang tenggorokan, gantilah sikat gigimu dengan yang baru. Dengan cara itu, kamu tidak akan menginfeksi kembali kerongkonganmu.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review